AudioBerita UtamaLimapuluh KotaSafasindo News

Banjir Melanda Siamang Bunyi, Delapan Rumah Terdampak, 1 Dari 2 Orang Terseret Banjir Ditemukan Meninggal

2 Mins read

Hujan deras yang melanda Kabupaten Lima Puluh Kota mengakibatkan sejumlah daerah dilanda banjir. Salah satunya yakni daerah Jorong Siamang Bunyi Nagari Kubang Kecamatan Guguak.

Dari informasi warga di Jorong Siamang Bunyi yang dihimpun reporter Radio Safasindo, Sabtu sore 23 November mengatakan dimana kejadian banjir yang melanda daerahnya diperkirakan terjadi sekitar jam 10.30 Jumat malam.

“Sekitar jam 8 malam saya sudah tidur bersama suami sekitar jam 10 lewat saya mendengar tetangga berteriak memanggil dan menyuruh untuk keluar dari rumah. Mendengar teriakan tetangga itu saya bangun, dan disaat bangun didapati air sudah masuk kedalam rumah. Melihat hal itu saya dan suami langsung keluar rumah, tak berapa lama diluar rumah air langsung besar dan menggenangi rumah setinggi kurang lebih ada 2 meter,” kata Buk Il salah satu warga Siamang Bunyi yang terkena dampak banjir.

Buk Il sampaikan, dirinya bersama 3 tetangganya yang berdekatan tidak bisa berbuat banyak atau menyelamatkan barang didalam rumah. Karna air yang melintas di batang air Taratak Botuang yang berada depan rumah begitu cepat besarnya. “Hanya satu motor yang bisa diselamatkan suami, sementara yang lainnya terendam banjir semuanya,” sambung Buk Il.

Buk Il jelaskan hingga saat ini dirinya hanya bisa melihat rumahnya dipenuhi lumpur, belum bisa membersihkan, karna dirinya juga sedang sakit. Buk Il berharap ada bantuan hendaknya, disampaing makanan juga tenaga yang bisa membantu membersihkan rumahnya dari lumpur.

Kapolsek Guguak IPTU. Desmetri saat ditemui dilokasi rumah warga yang terdampak banjir tepatnya di Batang air Taratak botuang mengatakan, dari data yang dihimpun ada sekitar 8 rumah warga yang terdampak. Sementara orang yang terseret banjir ini ada 2 orang, satu sudah ditemukan dan orang tersebut didapati sudah meninggal dunia.

“Dua orang yang terseret banjir ini merupakan suami istri, yang laki-laki bernama Refizal usia lebih kurang 60 tahun pekerjaan petani. Sementara istrinya Yul usia lebih kurang 56 tahun belum ditemukan dan masih dalam pencarian,” kata Kapolsek IPTU. Desmetri.

Kapolsek IPTU. Desmetri mengatakan, dimana rumah korban yang hanyut ini keatasnya ada lebih 1 kilo tepatnya berada di Air Tagonang . Sementara jasad korban diitemukan dari rumahnya ada sekitar 1.5 kilo lebih. “Kita bersama TNI dan juga tim Basarnas masih menyisiri aliran batang air untuk mencari korban hingga beberapa hari kedepannya,” ungkap Kapolsek.

Walinagari Nagari Kubang Heri Nelson saat ditemui mengatakan, dimana hingga sore ini warga masih lakukan goro bersama membersihkan material yang menimbun badan jalan. Jelang jam 5 ini jalan yang tertimbun tepat di Taratak botuang ini sudah bisa dilewati oleh mobil.

“Adapun warga yang terseret banjir ini, saat kejadian mereka didalam rumah. Air yang begitu besar membuat rumahnya terseret oleh air beserta dengan dirinya. Untuk lokasi rumah korban ini, rumahnya tidak berada didekat batang air,” kata Walinagari.

Walinagari sampaikan, kita sudah mendata semua warga yang terdampak banjir. Untuk bantuan bagi mereka terutama makanan ini sudah kita siapkan. Sementara untuk pencarian korban yang masih belum ditemukan, 14 hari kedepan akan masih dilakukan pencarian. “Kita berharap besok atau beberapa hari berikutnya jasad korban bisa kita temukan hendaknya,” ungkap Walinagari.

Walinagari jelaskan, bagai warga yang rumahnya terdampak yang tidak bisa dihuni, untuk sementara waktu mereka bisa tinggal diposko di Kantor Jorong dan juga dirumah keluarga terdekatnya.

Berikut komentar Kapolsek IPTU. Desmetri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *