Kamis 24 November 2021 Yenny Fitri Z, SH,MH resmi menjadi advokat. Yenny Fitri Z ( Ipit) dilantik di Pengadilan Tinggi Padang bersama dengan 98 Advocat lainnya, yang tergabung dalam Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum (PPKHI) dan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI).
Jelang berhasil menjadi advokat, Ipit panggilan akrab Yenny Fitri Z, dirinya pernah menjalani profesi sebagai seorang penyiar disejumlah stasiun radio di Kota Payakumbuh dan Limapuluh Kota, selama kurang lebih 10 tahun. Profesi tersebut dia lakukan sambil kuliah dalam mengambil S1 jurusan hukum di Fakultas Unand Padang di tahun 2009.
Pada acara selamatan atau sukuran bersama rekan-rekan penyiar Radio Safasindo FM disalah satu cafe di pusat kota payakumbuh, Sabtu 27 November. Ipit katakan dirinya kuliah ambil S2 juga sambil siaran, disamping itu juga mengurus rumah tangga dan ini menjadi tantangan yang luar biasa.
Ipit jelaskan, jabatan sebagai manager sebuah stasiun radio sambil kuliah S2 menjadi luar biasa sibuknya, tapi berkat dorongan keluarga dan suami, semua nya bisa dijalani dan terbalaskan serta berbuah manis setelah diwisuda pasca sarjana tahun 2017 di Unand.
Saat ditanya oleh salah seorang rekannya, dari seorang penyiar radio hingga jadi seorang advokad, Ipit sampaikan pengalaman sebagai penyiar sangat besar pengaruhnya. Waktu sebelum jadi penyiar radio, dulu kita tidak percaya diri dalam dialog dan berbicara dengan pejabat atau di hadapan audiens.
Sering waktu berjalan setelah menjalani profesi penyiar radio, pengalaman tersebut sangat berguna dalam berbicara dihadapan audiens atau pejabat sekalipun, dan ini terbukti sejak setahun lalu Ipit katakan, dirinya sudah berkiprah di kantor Kuasa Hukum Sahati pimpinan Dr, Wendra Yunaldi, SH.MH , yang juga kakak ipar dari Yenni Fitri Z.
Terakhir Yenny Fitri berpesan khusus bagi penyiar radio, “selagi ada kesempatan untuk menuntut ilmu, walau sambil siaran diradio menyalurkan hobi kejar terus cita-cita dan jangan cepat berpuas diri, masalah tantangan itu adalah bumbu dari apa yang kita perjuangkan yang ujungnya akan berbuah manis.”kata Ipit yang juga seorang dosen mengakhiri ceritanya sembari menikmati senja di cafe tersebut.
