Warga Jorong Siamang Bunyi yang hanyut dilanda banjir bandang pada Jumat malam 22 November yang lalu, Selasa 26 November sekira jam 9 pagi WIB telah ditemukan oleh warga dan telah dievakuasi oleh tim Basarnas dan juga TNI Polri dari material kayu yang menumpuk dipinggiran aliran batang air Siamang bunyi.
“Alhamdulillah sekitar jam 9 pagi tadi jasad korban yang dilanda banjir pada Jumat malam yang telah ditemukan. Usai dievakuasi jasad korban langsung dibawan ke Puskesmas Dangung-Dangung usai di visum dan dimandikan korban langsung dibawa kerumah korban. Setelah disholatkan jenazah langsung dikebumikan,” kata Walijorong Siamang Bunyi Gusri Donal Putra saat dihubungi Selasa siang 26 November 2024.
Donal sampaikan, dimana pada peristiwa banjir bandang beberapa yang lalu itu, ada 2 orang warga kita yang hanyut. Mereka ini merupakan suami istri, hari pertama pencarian suaminya yang bernama Refizal 60 tahun telah ditemukan sekitar 3 kilometer dari rumahnya. Sementara istrinya Yul usia lebih kurang 56 tahun ditemukan 1.5 kilometer dari rumahnya.
“Jelang korban dimakamkan pihak keluarga korban mengucapkan terimakasih kepada semua tim yang terlibat dalam pencarian ibu dan bapaknya selam 4 hari pencarian yang dilakukan. Selain itu pihak keluarga juga minta maaf sekiranya ada kesalahan Almarhum selama hidupnya mohon dimaafkan, sekiranya ada yang tidak bisa dimaafkan pihak keluarga siap untuk menyelesaikannya,” ungkap Jorong.
Sementara Jorong Siamang Bunyi juga ucapkan terimakasih kepada semua tim yang telah membantu mencari warganya yang hanyut dibawa banjir bandang beberapa hari yang lalu. Baik itu kepada Pemerintahan Daerah, TNI dan Polri, Basarnas serta yang lainnya. Disamping itu Jorong juga minta bantu kepada Pemerintah Daerah untuk bisa mendatangkan alat berat untuk membersihkan puing-puing material kayu yang menumpuk dijalan dan juga dirumah warga.
“Hingga saat ini rumah warga yang terdampak banjir bandang belum ada yang bisa dihuni lagi. Warga dan pihak rumah kesulitan dalam membersihkan material kayu besar yang menumpuk disekitar rumah. Sebahagian dengan swadaya warga sekitar dan pihak rumah ada yang telah dibersihkan lumpur yang ada didalam rumah. Sementara yang lain belum bisa dibersihkan,” sambung Jorong.
Jorong Gusri Donal Putra jelaskan, dimana ada 8 rumah warga yang terdampak banjir. 2 rumah itu sudah hancur dihantam banjir, sementara yang lainnya ada yang rusak berat dan ringan. Agar rumah bisa dihuni dan diperbaiki sangat dibutuhkan alat berat untuk membersihkan material kayu dan juga alat pembersih lumpur.
Berikut komentar Donal